BETERNAK AYAM BURAS
Pendahuluan
Ayam buras atau ayam kampung merupakan ternak unggas yang paling banyak dipelihara dipedesaan . Keberadaan ayam buras sebagai penghasil telur dan daging(Dwiguna) serta pendapatan keluarga,memiliki fungsi strategis dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat petani.Memelihara ayam buras sebenarnya tidak terlalu sulit , sebab tidak memerlukan teknologi rumit. Untuk mengembangbiakan ayam buras hanya membutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara yaitu dengan penerapan Panca usaha Peternakan yaitu pakan , pengendalian penyakit dan tatalaksana serta pengolahan /perkembangbiakan. Ayam buras memiliki peluang tinggi, sangat mudah dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu,ayam harus dikelola dengan prinsip usaha tani yang baik dan memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi petani ternak.
1.Pemilihan Bibit Ayam Buras
Bibit ayam buras yang baik menentukan percepatan perkembangabiakan dan keuntungan usaha tani ayam buras.
a.Pemilihan anak ayam(doc) calon bibit
- Tidak cacat kaki,paruh normal,mata jernih,terang dan bulat
- Pergerakan lincah dan sehat , kaki kuat serta berdiri tegak
- Bulu halus dan mengkilat
b.Tanda Betina yang baik
- Kepala halus,mata jernih,terang,paruh pendek dan kuat.
- Jengger dan pial halus serta tidak keriput dan berwarna merah
- Badan cukup besar dan perut luas
- Jarak tulang dada dengan tulang belakang + 4 jari orang dewasa.
c.Tanda Pejantan yang Baik
- Badan kuat dan agak panjang
- Sayap kuat dengan bulu-bulu teratur rapi.
- Paruh bersih, mata jernih jengger dan pial berwarna merah menyala
- kaki dan kuku bersih ,sisik –sisiknya teratur .
- Terdapat taji dengan bentuk runcing/bulat seperti agung.
2. Perkandangan
Keberadaan kandang sangat dibutuhkan sebagai tempat bernaung /berteduh ,beristirahat, bertelur dan seluruh aktivitas hidupnya
.Persyaratan kandang:
- Lokasi lebih tinggi dari tanah sekitarnya
- Terpisah dari rumah dengan jarak minimal 15 m
- Lantai kandang dibuat lebih tinggi minimal 50 cm dari
- Lingkungan kandang selalu kering dan bersih serta jauh dari tempat pembuangan limbah.
- Kandang dibuat dari bahan mudah dibersihkan dan berasal dari lokasi setempat.
- Pertukaran udara baik dari sinar matahari cukup .
- Kandang dilengkapi dengan peralatan seperti bertengger
Bentuk / Jenis kandang
a. Kandang Battrey: yaitu khusus untuk memeilhara ayam petelor,dengan ukuran perkotak/1 induk:
- Panjang : 35 cm
- Lebar ; 20 cm - Tinggi : 40 cm
b. Kandang Postal :
Berbentuk bangunan dengan ukuran :
- Anak ; 25 – 28 ekor/m
- Dara : 16 ekor /m2
- dewasa : 6 ekor/m2
c. Kandang Berpagar/Jaringan
Kandang berpagar /jaringan merupakan kandang sederhana dengan halaman tempat ayam dilepas,
dikelilingi/dipagar dengan jaringan dari plastic atau bekas jala ikan.
Tinggi 2,5 – 3m, luas halaman disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Pakan Ayam Buras
Pakan ayam buras merupakan hal penting dalam
melangsungkan kehidupan ayam buras
a. Jumlah kebutuhan pakan:
Anak/Kutuk umur 0 – 2 5 hr jumlah pakan 20gr/ekorhari
Dara umur2 – 5 bln jumlah pakan 20 – 70gr/ekor/hari
Produksi 5 Bln keatas jumlah pakan 70 – 110 gr/ekor/hari
b. Kebutuhan zat makanan
- Anak Ayam : 17% protein,2700 k.kal/kg
- Dara/Dewasa : 14% protein, 2900 k.kal./kg
c. Formula pakan ayam buras
- Formula Peternak
a. Formula 1
- Ayam buras diberikan pakan jadi ayam ras petelor ditambah dengan hijauan .
b. Formula 2
- Konsentrat ayam ras petelor: 10%
- Jagung : 40%
- Bekatul : 30%
- Tepung ikan : 10%
- Grit : 5%
- Hijauan : 5%
c. Formula 3
- Konsentrat ayam ras petelor: 8%
- Jagung : 20%
- Bekatul : 60%
- Girit : 2%
- Hijauan : 10%
d. Formula 4 (khusus periode grower dan layer) setiap 55 kg pakan
- Konsentrat ayam ras petelor: 12%
- Jagung Giling : 15kg
- Dedak halus : 25kg
- Girit : 1 kg
- Mineral B 12 : 1 kg
- Tepung ikan : 1 kg
Ditambah hijauan secara tidak terbatas
Agar jarak waktu bertelor tidak terlalu lama dan teratur ,sebaiknya :
a. Anak ayam disapih /dipisahkan sedini mungkin
b. Induk ayam dimandikan sejak menunjukan tanda-tanda
mengeram agar ayam tidak mengeram dan dapat bertelor kembali.
c. Sex ratio 1:8-10 (1 jantan dengan 8-10 betina).
d. Induk untuk bibit berumur 8-18 bulan , demikian juga pejantannya.
e. Untuk maksud pengembangan, dari 13 butir telor yang
dihasilkan seekor induk , 10 butir diteteskan dan 3 butir sisanya dikonsumsi.
5.Pengendalian Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah Tetelo,Cacar Ayam,Snot,Berak Darah, Cacingan dan lain- lain. Diantara penyakit tersebut, maka ND (Tetelo )merupakan penyakit yang menimbulkan kerugian yang lebih tinggi dengan kematian 90 – 100%
Adapun cara pencegahannya yaitu dengan melaksanakan vaksinasi ND dengan jadwal sbb:
1 – 3 hari ND Aktiv dengan cara tetes mata,hidung
3 minggu ND Aktiv dengan cara tetes mata,hidung
3 bulan ND Inaktiv dengan cara suntikan/intramuscular pada otot paha dalam atau dada
Diulang setiap 3 bulan sekali
oleh Ivan Baroza PPL Nagari Lubuk Gadang,2011.